.

Terima kasih sudah berkunjung salam kenal dariku, jangan lupa kasih komentar ya ^_^

Selasa, 01 Juli 2014

MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS


TUGAS BISNIS PENGANTAR


MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS


KELOMPOK 6





Nama Anggota :

1. Tri kurniawan (1105111250)
2. Hendra Dian Purnama (1105111278)
3. Devara Honesta V (1105111311)
4. Titik Ermawati (1115111002)


S1 Akuntansi


Tahun Ajaran 2013/2014




PENDAHULUAN





Latar Belakang

Konsumen yang labil dan perubahan yang cepat dalam industry pakaian kelas atas mengakibatkan perenacanaan menjadi sulit. Kebanyakan perancang busana seperti Ralph Lauren, Donna Karan, Prada, Guci dan frendi telah mengadopsi model bisnis “Design Driven” dimana perancang akan menentukan selera konsumen. Namun perusahaan coach telah melakukan pendekatan dengan cara lain. Perusahaan ini menanyakan apa yang diinginkan oleh konsumen dan menyediakanya. Fokus coach pada konsumen telah memberikan keuntungan pada perusahaan, dimana perusahaan ini tiap tahunya menghasilkan $865 setiap kaki persegi luas took, dibandingkan dengan rata-rata angka penjualan perusahaan-perusahaan sejenis yang hanya mencapai $200-300.

Coach didirikan pada tahun 1941 dengan membuat tas tangan berkualitas tinggi yang tahan lama. Kemudian pada tahun 1970, Coach dibeli oleh sara lee, sebuah perusahaan besar yang telah melakukan diservikasi. Namun, barang-barang yang diproduksi aoleh Coach dianggap tidak modis dan tidak laku. Lebih dari itu, Coach hanya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang dimiliki oleh sara lee sehingga perusahaan tersbut tidak mendapatkan perhatian yang khusus dqari pihak manajemen. CEO Lew Frankfort mengetahui bahwa perusahaan sedang mengalami keterpurukan dan berkata “Kmai hamper saja menabrak tembok” Frankfort meyakinkan sara lee untuk menjadikan Coach sebagai perusahaan dan dia juga ingin mendapatkan kesempatan mengankat Coach dari ketrpurukan yang dialami.

Frankfort ingin menarik perhatian pelanggan busana kelas atas dengan menawarkan kemewahan, namun mematok harga yang terjangkau oleh konsumen yang masih harus menghemat $200 untuk sebuah tas. Dian memuali dengan membuat perencanaan dan peramalan. Frankfort menyatakan bahwa “Untuk dapat sukses dalam bisnis, Anda perlu menjadi bisnis anda sendiri. Anda harus memahaminya secara menyeluruh dan mendalam.”

Frankfort mengenalkan berbagai cara untuk menganalisa tren pasar, mengevaluasi efektivitas dan mengatur risiko. Pemimpin perusahaan tersebut melihat data penjualan setiap took dan jenis barang yang dijual tiap harinya dan pada saat ramai, beberapa kali perhari. Tapi tetap penelitian pola konsumen secara ekstensi dan insentif yang terpenting dalam perencanaan Frankfort.

Seluruh perusahaan bergantung pada manajemen yang efektif. Terlepas dari apakah manajer menjalankan perusahaan internasional besar seperti Coach atau perusahaan pengiriman barang local atau regional yang kecil, mereka melakukan funsi yang serupa, bertanggung jawab terhadap tugas-tugas serupa, dan memilik tanggung jawqab yang serupa . kerja seluruh manajer mencakup usaha mengembangkan strategi dan rencana taktis. Bersam berbagai hal lainya, merka harus menganalisa lingkungan persaingan mereka seta merencanakan , mengelola, mengerahkan , dan control opersai sehari-hari.

Walaupun kita berfokus pada manajer dalam tataran bisnis , ingatlah bahwa prinsip-prinsip manajemen ini diterapkan pada semua jenis organisasi. Para manajer bekerja di badan amal, gereja, organisasi social, insitusi pendidikan dan badan pemerintahan. Perdana Menteri Kanada, kuraktor di Museum of Modern Art, dekan di perguruan tinggia anda, Kepala rumah sakit di daerah anda , semuanya tergolong manajer. Ingat pula bahwa manajer di perusahaan kecil mempunyai jenis keahlian yang sama kemampuan untuk mengambil keputusan dan menanggapi berbagai tantangan dengan mereka yang bekerja di perusahhan yang besar.

Rumusan masalah
a) Menetapkan sasaran dan merumuskan strategi sebagai langkah awal manajemen yang efektif.

b) Menjabarkan empat aktifitas yang membentuk proses manajemen.

c) Mengidentifikasikan tipe-tipe manajer berdasarkan tingkatan dan bidangnya.

d) Menjelaskan lima manajemen yang mendasar.

e) Menggambarkan pengembangan dan menjelaskan arti penting budaya perusahaan.





PEMBAHASAN



A. Menetapkan Sasaran dan Merumuskan Strategi

Langkah awal dalam manajemen yang efektif adalah menetapkan sasaran tujuan yang diharapkan untuk dicapai suatu bisnis. Setiap bisnis memerlukan sasaran. Dengan demikian, kita mulai dengan mendiskusikan sapek dasar penetapan sasaran organisasi. Namun demikian ingatlah bahwa memutuskan apa yang ingin dilakukan hanyalah langkah awal bagi suatu organisasi. Para manajer juga harus membuat keputusan mengenai langkah awal suatu organisasi. Para manajer juga harus membuat keputusan mengenai tindakan-tindakan yang akan dan tidak akan mencapai sasaran perusahaan. Tentu saja, semua keputusan itu tidak dapat dibuat atas dasar masalah demi masalah atau semata-mata memenuhi kebutuhan sewaktu masalah itu timbul. Pada sebagian besar perusahaan, program dengan cukupan luas mendasri keputusan itu, program tersebut disebut strategi, yang merupakan perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi.

Jenis-jenis Strategi :
1. Strategi perusahaan (corporate strategi) bertujuan untuk menetapkan keseluruhan sikap perusahaan terhadap pertumbuhan dan cara perusahaan mengelola bisnis atau lini produknya. Sebuah perusahaan bisa memutuskan untuk tumbuh dengan meningkatkan aktivitas atau investasinya, atau menghemat dengan menguranginya.

2. Strategi bisnis atau (strategi persaingan) yang berlangsung pada tingkat unit bisnis atau link produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing dalam industry yang mencakup visa dan perhaan kartu kredit lainya. Dalam hal ini, perusahaan telah berkomitmen memperluas tawaran produknya dan melayani pelanggan melalui teknologi baru.

3. Strategi Fungsional, para manajer dalam bidang spesifik memutuskan cara terbaik mencapai tujuan perusahaan dengan bekerja seproduktif mungkin. Pada Amex, setiap unit bisnis memiliki otonomi besar dalam memutuskan cara menggunakan situs Web tunggal tempat perusahaan menempatkan keseluruhan rentang layanannya.

Menetapkan Sasaran Bisnis

Sasaran merupakan target kinerja-alat ukur keberhasilan atau kegagalan yang diukur oleh organisasi dan manajer mereka pada tiap angkatan.

Tujuan Penetapan Sasaran

Organisasi berfungsi secara sistematis karena organisasi itu menetapkan sasaran dan rencananya. Secara khusus, kita akan mengidentifikasikan empat maksud utama penetapan sasaran organisasi :

1. Penetapan sasaran memberikan arah dan panduan bagi para manajer di semua tingkatan.

Jika para manajer mengetahui dengan tepat arah perusahaan, akan sedikit kemungkinan terjadinya kesalahan pada berbagai unit di perusahaan.

2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya

Bidang-bidang yang tumbuh akan mendapatkan prioritas utama. Perusahaan mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke proyek-proyek baru dengan potensi penjualan yang besar alih-alih alokasi sumber daya ke produk yang telah mapan dengan potensi penjualan yang stagnan.

3. Penetapan sasaran membantu membangun budaya perusahaan

Banyak perusahaan yang selalu bertujuan mendorong produknya untuk menjadi yang nomer satu atau nomer dua. Hasilnya adalah lingkungan dan budaya persaingan (terkadang penuh tekanan) yang menghargai keberhasilan dan memberikan sedikit toleransi terhadap kegagalan.

4. Penetapan sasaran membantu manajer menilai kinerjanya

Jika suatu perusahaan menetapkan sasaran meningkatkan penjualan pada tahun tertentu, para manajer di unit tersebut yang mencapai atau melampaui tujuannya akan diberi penghargaan. Unit yang gagal dalam mencapai tujuan tersebut juga akan diperhitungkan.

Macam-macam sasaran

Sasaran akan berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung maksud dan misi perubahan itu. Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan atau alas an hidupnya sendiri. Terlepas dari maksud dan misi perusahaan, setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.

a. Sasaran jangka panjang

Berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya lima tahun atau lebih.

b. Sasaran jangka menengah

Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka menengah di beberapa bidang.

c. Sasaran jangka pendek

Ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa bidang yang berbeda.

Merumuskan Strategi

Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek praktis dalam menetapkan sasaran, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya, strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas. Berdasarkan definisinya, strategi merupakan program luas yang menggambarkan maksud organisasi. Perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar :

1. Menetapkan Sasaran Strategis

Merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan.

2. Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya

Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala ancaman dan peluang. Ancaman yang lebih penting adalah produk dan competitor baru. Sementara itu, peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk diperluas, dikembangkan, atau dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada saat ini.

3. Menyesuaikan Organisasi dengan Lingkungannya

Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian merupakan jantung dari perumusan strategi. Lebih dari segi-segi strategi apa pun, menyesuaikan perusahaan dengan lingkungannya merupakan dasar keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan bisnis.

Hierarki Perencanaan

Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan : strategis, taktis, dan operasional. Tanggung jawab manajerial ditetapkan pada masing-masing tingkat. Tingkatan itu membentuk suatu hierarki karena pengimplementasikan rencana-rencana hanya dapat dijalankan apabila ada alur logika dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya.

1. Rencana Strategis

Merefleksikan keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi sasaran strategis. Rencana-rencana tersebut biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak, tetapi seperti yang diketahui sebelumnya, kadang-kadang bergantung pada input pihak-pihak lain di dalam organisasi.

2. Rencana taktis

Adalah rencana untuk jangka waktu yang lebih pendek untuk menerapkan aspek-aspek khusus dari rencana strategis perusahaan. Rencana itu umumnya melibatkan manajemen atas dan menengah.

3. Rencana operasional

Yang disusun oleh manajer di tingkatan menengah dan yang lebih rendah, menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.

Perencanaan Kontingensi dan Manajemen Krisis

Karena lingkungan bisnis sering kali sukar diprediksi, dank arena kejadia yang tidak diharapkan dapat menimbulkan masalah besar, sebagian besar manajer mengetahui bahwa rencana yang telah disusun dengan matang sekali pun terkadang berantakan. Karena para manajer mengetahui hal itu mungkin terjadi, mereka kadang kala mengembangkan rencana alternative untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dua metode umum untuk mengatasi hal-hal yang tidak diketahui dan tidak diprediksi adalah rencana kontingensi dan manajemen krisis.

Rencana kontingensi

Berdasarkan sifatnya, rencana kontingensi merupakan perlindungan terhadap perubahan yang mungkin terjadi. Dengan demikian, rencana kontingensi adalah perencanaan terhadap perubahan yang mengidentifikasi aspek-aspek penting dalam bisnis atau pasar yang berubah. Dewasa ini, banyak perusahaan menggunakan program-program computer untuk menyusun rencana kontingensi.

Manajemen Krisis

Krisis adalah keadaan darurat yang tidak diharapkan yang memerlukan tanggapan secepatnya. Manajemen krisis mencakup metode organisasi dalam menghadapi keadaan darurat. Saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang yang memiliki rencana yang komprehensif bila krisis terjadi. Sayangnya, tidak mungkin meramalkan masa depan secara tepat, tidak ada organisasi yang dapat secara sempurna mempersiapkan diri untuk setiap peristiwa.







B. Proses Manajemen

Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya finansial, manusia, serta informasi suatu perusahaan untuk mencapai sasaran. Para manajer harus mengawasi penggunaan seluruh sumber daya itu.

a. Perencanaan

Perencanaan memiliki tiga kompone. Seperti yang telah kita bahas, itu dimulai sewaktu para manajer menetapkan sasaran perusahaan. Selanjutnya, mereka mengembangkan strategi mencapai sasaran tersebut. Setelah strategi dikembangkan, mereka merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk menjalankan strateginya.

b. Pengorganisasian

Salah satu perusahaan berteknologi tinggi terkemuka di dunia, hewlett-packad www.hewlett-packard.com kehilangan posisi unggulannya beberapatahun yang lalu. Ironisnya, salah satu alasan utama kemunduran HP adalah faktor yang pernah menjadi kekuatan utamanya. Yakni, HP telah lama membanggakan dirinya sebagai konfederasi perusahaan dari bisnis-bisnis individu. Kadang-kadang, bisnis-bisnis itu bahkan bersaing diantara mereka sendiri.

c. Pengarahan

Para manajer mempunyai wewenang memberikan perintah dan meminta hasilnya. Akan tetapi, pengarahan memerlukan aktivitas yang lebih rumit. Dalam memberikan pengarahan, seorang manajer bekerja untuk memandu dan memotivasi para karyawan gunamencapai sasaran perusahaannya.

d. Pengawasan

Pengawasan merupakan proses memonitor kinerja perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut mencapai sasarannya. Setiap CEO harus menaruh perhatian besar pada biaya dan kinerja. Tentu saja, pengawasan yang dilakukan dengan benar, seperti pengarahan inovatif, adalah satu sebab keberhasialan Gordon Bethune di Continental.







C. Tipe-tipe Manajer

Walaupun seluruh manajer melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, tidak seluruh manajer memiliki tingkat tanggung jawab yang sama untuk aktivitas itu. Kita harus mengelompokkan manajer sesuai dengan tingkatan dan bidang tanggung jawab.

Tingkatan manajemen

Tiga tingkatan dasar manajemen adalah manajemen puncak, menengah, dan lini pertama. Kebanyakan perusahaan memiliki lebih banyak manajer menengah daripada manajer puncak dan lebih banyak manajer lini pertama daripada manajer menengah. Kekuatan manajer dan kompleksitas tugas mereka meningkat sewaktu menaiki tangga tersebut

1. Manajer puncak

Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja dan efektivitas perusahaan. Mereka menetapkan kebijakan umum, merumuskan strategi, menyetujui seluruh keputusan penting, dan mewakili perusahaan dalam menghadapi perusahaan lain serta badan-badan pemerintahan.

2. Manajer menengah

Manajer menengah bertanggung jawab menjalankan strategi, kebijakan, dan keputusan yang dibuat oleh manajer puncak.

3. Manajer lini pertama

Mereka memegang jabatan seperti penyelia, manajer kantor, dan pimpinan kelompok tergolong dalam manajer lini.

Bidang-bidang manajemen

1. Manajer sumber daya manusia

Sebagian besar perusahaan memiliki manajer sumber daya manusia untuk merekrut, menerima, dan melatih karyawan, mengevaluasi kinerja, danmenentukan besarnya kompetensi.

2. Manajer oprasi

Manajer oprasi bertanggung jawab pada produksi, inventori, dan pengawasan kualitas.

3. Manajer pemasaran

Manajer pemasaran bertanggung jawab menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen.



4. Manajer informasi

Manajer informasi merancang dan menerapkan sistem untuk menggabungkan, mengorganisasi, dan mendistribusikan informasi.

5. Manajer keuangan

Merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber keuangan.

D. Dasar keterampilan manajemen

1. Keterampilan teknis

Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas khususbdisebut keterampilan teknis (tecnical skills). Kemampuan programer menuliskan kode, kemampuan animator untuk menggambar,dan kemampuan akuntan untuk mengaudit laporan perusahaan, semua merupakan contoh ketrampilan teknis.

2. Ketrampilan hubungan manusia

Manajer yang efektif umumnya juga memiliki keterampilan hubungan manusia (human relations skills) kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Seorang manajer dengan keterampilan hubungan manusia yang buruk akan mengalami masalah dengan bawahanya, menyebabkan banyak karyawan mengundurkan diri atau pindah, dan menyebabkan semangat kerja rendah.

3. Keterampilan konseptual

Keterampilan konseptual (conceptual skills) merupakan kemampuan seseorang untuk berfikir secara abstrak, untuk mendiagnosa dan menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat situasi dimasa mendatang. Keterampilan konseptual nmembantu individu mengetahui peluang pasar yang baru.

4. Keterampilan pengambilan keputusan

Keterampilan pengambilan keputusan (decision-making skills) mencakup kemampuan menentukan masalah dan menyeleksi tindakan terbaik.

Gambar proses pengambilan keputusan













1. mengumpulkan permasalahan, mengumpulkan fakta-fakta, dan mengidentifikasi alternatif penyelesaian.

2. Mengevaluasi masing-masing alternatif dan memilih alternatif terbaik.

3. Mengimplementasikan alternatif yang dipilih, meninjaunya secara berkala, dan mengevaluasi efektivitas pilihan tersebut.

Keterampilan pengelolaan waktu

Keterampilan pengelolaan waktu (time management skills) berkaitan dengan penggunaan waktu yang dimiliki oleh para manajer secara produktif. Untuk mengelola waktu secara efektif,para manajer harus memeperhatikan empat penyebab utama pemborosan waktu:

1. Administrasi

Beberapa manajer menggunakan terlalu banyak waktu memutuskan apa yang harus dilakukan terkait dengan surat-surat atau laporan.

2. Telepon

Para pakar memperkirakan bahwa manajer sering diinterupsi oleh telepon setiap lima menit.

3. Rapat

Banyak manajer menghabiskan paling tidak empat jam sehari untuk rapat.

4. Email

Semakin banyak manajer yang sangat bergantung pada email dan bentuk kominikasi elektronik lain.

Keahlian manajemen abad ke-21

1. Ketermpilan mamajemen global

Para menejer masa depan harus melengkapi diri mereka dengan alat-alat, teknik, dan keterampilan khusus yang diperlukan untuk bersaing di lingkungan global. Mereka perlu membangun wawasan terhadap pasar asing, perbedaan budaya, serta motif dan praktekpersaingan dari luar negri.

2. Keterampilan manajemen dan teknologi

Permasalahan penting lain yang dihadapi manajer masa depan adalah tegnologi, terutama yang berkaitan erat dengan komunikasi. Para manajer tentu saja, harus selalu berurusan dengan informasi. Akan tetapi, didunia saat ini jumlah informasi yang berharga telah mencapai proporsi yang besar. Tegnologi juga mulai mengubah cara para manajer berinteraksi dalam membentuk struktur perusahaan.





E. Manajemen dan Budaya Perusahaan

Setiap organisasi-besar atau kecil, berhasil atau kurang berhasil-memiliki “perasaan” sama seperti setiap individu memiliki kepribadian yang unik, demikian pula halnya setiap perusahaan memiliki identitas unik, yang disebut sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Budaya membantu menetapkan iklim kerja dan bisnis yang terjadidalam suatu organisasi. Budaya perusahaan yang kuat memiliki beberapa tujuan. Yang paling penting, budaya dapat mengarahkan usaha karyawan dan membantu pekerjaan setiap orang menuju tujuan yang sama.

Mengkomunikasikan budaya dan mengelola perubahan

Budaya perusahaan mempengaruhi filosofi, gaya, dan perilaku manajemen. Dengan demikian, para manajer harus sangat cermat dalam mempertimbangkan jenis budaya yang ingin mereka terapkan diorganisasi mereka. Selanjutnya mereka harus berusaha memupuknya dengan cara mengkomunikasikannya kepada setiap orang yang bekerja di sana.

Mengkomunikasiakn budaya

Dalam menggunakan budaya untuk kepentingan suatu perusahaan,para manajer harus menjalankan beberapa tugas,seluruhnya bergantung pada komunikasi yang efektif. Pertama manajer harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai budaya perusahaannya. Kedua, manajer harus menyebarkan budaya tersebut kepada semua bawahanya dalam organisasi itu.

Mengelola perubahan

Organisasi kadang-kadang harus mengubah budaya mereka. Dalam kasus seperti itu, mereka juga harus mengkomunikasiakn sifat perubahan itu kepadakaryawanya maupuan konsumennya. Menurut CEO beberapa perusahaan yang telah mengalami perubahan fadikal dalam dekade terakhir ini, prosesnya biasanya melalui tiga tahap:

1. Pada tingkat tertinggi, analisa lingkungan perusahaan menyoroti perubahan besar sebagai tenggapan yang paling efektif terhadap masalah yang dihadapi.

2. Manajemen puncak mulai menyusun visi bersama bagi perusahaan baru.

3. Perusahaan menetapkan sistem baru untuk menilai dan memberi kompensasi kepada pada karyawan yang menjalankan nilai-nilai baru.











KESIMPULAN


Manajemen yang efektif dimulai dengan menetapkan sasaran tujuan yang diharapkan untuk dicapai oleh sebuah bisnis.
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi.
Tidak semua manajer memiliki tingkat tanggung jawab yang sama untuk semua aktivitas. Dengan demikian, kita perlu mengklasifikasikan manajer menurur level dan bidang tanggung jawab.
Manajer yang efektif harus mengembangkan keterampilan dalam lima bidang. Keterampilan teknis, keterampilan hubungan manusia, keterampilan konseptual, keterampilan mengambil keputusan, keterampilan manajemen waktu.
Setiap perusahaan memiliki identitas yang unik yang disebut budaya perusahaan yakni pengalaman, riwayat, keyakinan, dan norma perusahaan yang dianut bersama.



5 komentar:

  1. Gabung di pustakatulis.com.
    kumpulan makalah,skripsi,jurnal dan artikel bermanfaat

    BalasHapus
  2. sangat membantu bagi saya sebagai mahasiswa untuk menambah wawasan mengenai bisnis.namun skedar saran tolong ganti warna design blog anda,trima kasih.
    My blog

    BalasHapus
  3. terima kasih , ini sangat membantu saya
    My Blog

    BalasHapus
  4. sangat membantu artikelnya, trimakasih

    BalasHapus