.

Terima kasih sudah berkunjung salam kenal dariku, jangan lupa kasih komentar ya ^_^

Sabtu, 03 Maret 2012

Anak yang bertanya pada ayah (tentang kesabaran)



Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran…

ayah anak“Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek

karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku

bisa dapat nilai bagus dengan menyontek …aku mau menyontek saja!

aku capek. sangat capek…




aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah,

sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! …

 aku capek, sangat capek …

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa

harus menabung …aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku......

harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja

berbicara sampai aku sakit hati … aku capek, sangat capek karena aku

harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang

teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku …


aku capek ayah, aku capek menahan

diri …aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti

mereka ayah ! .. ” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil

berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”,

lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan

yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang … lalu sang anak pun

mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat

sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh

serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang … aku benci jalan ini ayah”

… sang ayah hanya diam.


Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya

sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan

yang rindang …

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah

hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan

rerumputan hijau.

“ Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun
ikut duduk di samping ayahnya.


” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu

indah …?”


” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal

mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam

menyusuri jalan itu ”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya, yah? "


” Nah, akhirnya kau mengerti”

” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap

baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan

agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi … bukankah kau harus

sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori

sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat

dikelilingi serangga … dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang

sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak

akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku ”


” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar



” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap

kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu

agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi … ingatlah anakku…

ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat

nanti, kau harus bisa berdiri sendiri … maka jangan pernah kau gantungkan

hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri … dengan terus bersyukur kepada

Tuhan… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat

yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang … maka kau tau akhirnya kan?”


” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini

… sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain

terlempar ”


Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya


INGAT2.. SURGA TIDAK MAU DITEMPATI OLEH ORANG2 YG BIASA2 AJA... MELAINKAN SURGA ADALAH TEMPAT UNTUK ORG YG ISTIMEWA WALAU TERASINGKAN DI DUNIA INI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar