Oleh: Hendra Dian Purnama
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada perkembangan
teknologi informasi saaat ini sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat
tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode
komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup
berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decisions
Support System). Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan
merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara system informasi dan sistem cerdas.
Sistem pengambilan
keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era
globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam
mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Dengan mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker dapat mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan.
keputusan dan tindakan. Dengan mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker dapat mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan.
Metode AHP adalah
metode pengambilan keputusan yang multi kriteria, sedangkan pengambilan
keputusan dibidang pembelian juga mengandalkan kriteria-kriteria yaitu kualitas
barang, kecepatan pengiriman barang, harga barang dan status supplier. Dengan
melihat adanya kriteria-kriteria yang dipergunakan untuk mengambil keputusan,
maka akan sangat cocok untuk menggunakan metode AHP dengan multi kriteria.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN /
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Suatu sistem penunjang
keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) didefinisikan sebagai suatu
system informasi untuk membantu manajer level tengah untuk proses pengambilan
keputusan setengah terstruktur supaya lebih efektif dengan menggunakan
model-model analitis dan data yang tersedia.
1.1 Tujuan
Sistem Pendukung Keputusan
Dari
definisi diatas, maka dapat diketahui tujuan dari Sistem Penunjang Keputusan
(SPK) adalah sebagai berikut :
1.
Membantu manajer mengambil keputusan
setengah terstruktur yang dihadapi oleh manajer level menengah.
2.
Membantu atau mendukung manajemen
mengambil keputusan bukan menggantinya.
3. Meningkatkan
efektifitas pengambilan keputusan manajemen bukan untuk meningkatkan efisiensi.
Walaupun waktu manajer penting (efisiensi), tetapi efektifitas merupakan tujuan
utama penggunaan SPK.
1.2 Komponen
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem
Penunjang Keputusan (SPK) mempunyai 5 komponen utama yaitu :
1.
Dialog Management atau user interface,
yaitu komponen untuk berdialog dengan pemakai sistem. Komponen
ini didalam sistem informasi merupakan komponen input dan komponen output.
2.
Model management, yaitu komponen yang
mengubah data menjadi informasi yang relevan. Model-model yang banyak digunakan
di sistem penunjang keputusan adalah model matematika optimasi seperti linear
programming, dynamic programming, dan lain-lain.
3.
Data
Management, yaitu komponen basis data yang terdiri dari semua basis data yang
dapat diakses. komponen lain yaitu komponen teknologi
dan kontrol.
4.
Komponen Teknologi, Komponen teknoloagi
terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak spesifik yang
digunakan oleh DSS misalnya adalah spreadsheat, database management system, dan
query language.
5.
Komponen Kontrol
1.3 Perbedaan
SPK dengan Sistem Pakar dan SIM
Sistem
Penunjang Keputusan (SPK) berbeda dengan Sistem Pakar (SP) yaitu mempunyai ciri
menggunakan knowledge base dan dapat digunakan untuk konsultasi (berbasis
konsultasi). SPK mempunyai ciri menggunakan database dan berbasis modeling
(permodelan).
Sistem
Penunjang Keputusan juga berbeda dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Perbedaanya sebagai berikut :
Sistem
Penunjang Keputusan (SPK)
|
Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
|
Dukungan Keputusan :
§
Problem khusus
§
Mendukung tahapan pengambilan
keputusan intelligence, design, choice dan implemetation
§
Lebih mendukung keputusan
setengah terstruktur dan tidak terstruktur
§
Mendukung keputusan individual
manajer tertentu
|
Dukungan Keputusan :
§ Problem
umum di perusahaan
§ Mendukung
tahapan pengambilan keputusan intelligence dan implementation
§ Lebih
mendukung keputusan terstruktur
§ Mendukung
keputusan banyak manajer
|
Dukungan Informasi :
§
Periode informasi tak tentu
§
Limgkup informasi sempit pada
permasalahan spesifik
§
Akses informasi interaktif dan
online
§
Informasi dihasilkan dari model
yang canggih
|
Dukungan Informasi :
§ Informasi
periodik
§ Lingkup
informasi lebih luas pada permasalahan organisasi
§ Akses
informasi online dan offline
§ Informasi
dihasilkan menggunakan model yang sederhana
|
1.4 Tipe dari SPK
Decision
Suport System dibedakan kedalam dua tipe yaitu
a. SPK berbasis pada Model (Model Driven DSS)
Yaitu memungkinkan pengambil keputusan
menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative
solusi. Integrasi model-model dalam sistem informasi manajemen yang berdasar
integrasi data-data dari lapangan menjadi
suatu sistem pendukung keputusan.
Kemampuan sistem berbasis model antara
lain :
1. Mampu
menciptakan model-model baru dengan cepat dan mudah.
2. Mampu
mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai.
3. Mampu
menghubungkan model-model dengan dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
4. Mampu
mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database
manajemen.
b. SPK berbasis pada Data (Data Driven DSS).
Subsistem data
merupakan komponen DSS yang menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem. Data
yang dimaksud disimpan data base yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang
disebut DBMS (Data Base Management System). Melalui DBMS, memungkinkan data
yang diperlukan dapat diekstrasi secara cepat.
1.5 SPK Berbasis Web
SPK berbasis web adalah SPK biasa yang
dapat diakses menggunakan internet. SPK ini juga akan mengakses basis data
perusahaan dengan menggunakan model-model analitik yang dibutuhkan. SPK ini
sangat berguna bagi manajemen ataupun pelanggan. Berguna bagi manajemen karena
dapat diakses dari luar organisasi sewaktu manajer tidak berada di kantor.
Berguna bagi pelanggan karena member informasi bagi pelanggan sebelum
memutuskan untuk membeli produk.
1.4 Sistem Penunjang Keputusan Grup
(SPKG)
Sistem
Penunjang Keputusan Grup (SPKG) adalah
SPK yang digunakan oleh beberapa pengambil keputusan bersama-sam secara grup.
SPK ini muncul karena perdebatan awal tahun 1990 bahwa pengambilan keputusan
secara grup akan lebih baik daripada secara individual, karena grup dapat
member sinergi.akibat dari kontak social antar mereka. Penyediaan computer
untuk mendukung keputusan grup menghasilkan komunikasi yang lebih mudah,
melindungi identitas pengusul ide dan hasilnya adalah meningkatkan efisiensi,
kreativitas dan kualitas pengambil keputusan.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
• Metode ini mampu
untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat.
• Dengan memakai metode
ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika pengambilan keputusan seperti
keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat berkurang.
• Aplikasi dibuat
fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal maupun departemen untuk dapat
mengubah nilai dari kriteria-kriteria yang ada.
SARAN
Untuk perkembangan
selanjutnya, diharapkan DSS tidak hanya dibahas pada metode AHP saja, tetapi
juga sangat perlu dalam pembahasan meode – metode yang lainnya juga.
DAFTAR PUSTAKA
1. Turban, E., dkk,
2003, Decision Support Systems and Intelligent Syatems (Sistem Pendukung
Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid 1. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
2. Henry, S., 2004,
Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III. Unit Penerbitan dan Percetakan
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta
:D
BalasHapusada source kode nya bisa kirim ke sini?
BalasHapussimaulansyah@gmail.com
warna tulisan dengan background mungkin bisa disesuaikan lagi, biar lebih enak dilihat.
BalasHapus